Thoughts from Blair 9.30.22

The 3-position clean is awesome for developing technique and awareness of the barbell in the Olympic exercise known as the clean and jerk. This movement works both the lower and upper body muscles…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Telah lebih baik

kita sering mengalami hal-hal yang tidak mengenakan diperjalanan hidup ini, kadang itu datang karena diri sendiri kadang itu datang dari orang lain. Bahkan dibeberapa kejadian bisa jadi adalah yang tak terduga bahwa ternyata “kita bisa saja mengalami hal diluar dugaan” (bahwa kita akan mengalaminya).

apa kalian pernah merasakan hal yang sama?

nyatanya?

memang benar tidak ada yang bisa sepenuhnya kita kendalikan dibumi ini, dalam hal manusia pada manusia, kita hanya dapat mengendalikan diri sendiri, respon, pemikiran, perasaan, intinya, emosi dan respon itu sendiri.

jadi begini,

anggap saja kemarin, aku mengalami kejadian diluar dugaanku sebelumnya, selama aku hidup, bukan karena masalahnya saja, tapi bagaimana aku ternyata dapat benar-benar mengerahkan seluruh tenaga mulai dari otak-ku, hati, dan kaki untuk melangkah berdamai dengan semuanya.

beberapa hal terasa menyakitkan, aku kebingungan, merasa salah, kadang egois, kehilangan.

aku berpikir untuk mengakhiri semua, ya keberadaan diriku. aku sudah berpikir sejauh itu sebelumnya, lalu hal itu datang membuat tekadku makin bulat.

lalu?

ya aku buntu, dan mengerti, mencoba mengerti pada akhirnya. bahwa aku tidak hanya hidup dengan diriku sendiri, untuk diriku sendiri, dan karena diriku sendiri, lalu aku menerima.

ya, sebagian orang merasa aku selalu ingin menjadi yang paling benar, kenyataannya..

bingung bukan? ya, begitulah kebenaran, relatif.

aku mencari diriku, siapa aku, dimana aku yang sebenarnya dan seperti apa. aku menemukannya!

ada aku, yang ternyata terlupakan selama ini, dia duduk dipojokan gelap, mengutuk diri sendiri, mengutuk masa lalu, tak pernah dan bisa berdamai dengan apapun, aku terlihat seperti menikmati derita itu. sejujurnya, mungkin memang iya.

lalu beberapa hal lain datang lebih menyakitkan, membantuku menemukan diriku sendiri

setelah hal itu datang bertubi-tubi, membuatku berpikir, aku pergi ke Psikolog karena seorang lelaki yaitu kakakku memaksa dan rela untuk datang ke Jakarta secepat yang ia bisa, siapa sangka, dia pernah di “tempat”yang sama, ternyata. ya, aku tidak bercerita tentang banyak hal yang sedang ku alami saat itu(hanya masa lalu dan perilaku) aku hanya ingin jawaban dikepalaku terjawab

ternyata, aku dihantam terus menerus oleh mbak Ajeng si Psikolog ini, bukan dari mulutnya, tapi kesadaranku sendiri yang baru menyeruak, ya

setelah itu, aku mulai memaafkan apapun, menerima siapa diriku dimataku, dan dimata semua orang.

aku sebarkan maaf itu pada semua yang pernah ku sakiti, merasa bahwa apapun yang menimpaku adalah karena aku pernah melakukannya juga, karma.

kukirim satu persatu ucapan itu, pada semua, dan jika kalian salah satunya, terimakasih telah memaafkan!

bahwa sudah banyak ruang kembali dipikiranku, untuk diri sendiri, untuk semua orang, bahwa banyak kebaikan, banyak keburukan, semua menyatu dan bukan untuk dipertentangkan mana yang benar.

aku pernah membaca satu tulisan dari seorang terapis, namanya Adjie , bahwa

kurang lebih seperti itu, dan aku merasa aku terlalu lama disana.

aku tak merasa lebih superior atau paling benar setelaj mengalami kejadian apapun, nyatanya ini menjadi pelajaran, apa yang aku lihat sekarang berbeda, ada yang ku hentikan, aku teruskan, dan kuterima.

bagi kalian, siapapun yang pernah merasakan itu dan belum keluar dari “sana”, atau yang sedang mencoba untuk melangkah lebih, saranku, konsultasikan lalu paksa diri sendiri, berdiri lagi, paksa, paksa, bersama orang-orang yang menyayangimu, semua akan terlewati, dan terjawab.

sekarang bagiku, tak masalah ada masalah, tak masalah aku dianggap masalah, tak masalah seberapa bermasalah hidupku, aku hidup karena itu, aku dapat lebih menghargai karena itu, dan aku dapat lebih berpikir karena itu.

bahwa kita semua melakukan hal yang kita rasa baik, ternyata tidak baik, melakukan hal yang dirasa benar ternyata tidak benar.

karena itu, dzikirku tiap hari belakangan ini adalah

setidaknya aku memberiku pelajaran, setidaknya aku memberi orang lain ruang untuk belajar dari penderitaan ini. setidaknya aku mengalami ini, lalu dapat berdiri melihat kedua sisinya.

Terimakasih banyak,

Tuhan, untuk..

bumi dan hujan yang menyentuh tanah

menyeruakkan wangi dan membangunkan

keluarga yang tetap memandang diriku baik-baik saja,

adalah berupa do’a

pasangan yang memintaku untuk terus melihat aku tak selalu benar

teman yang menjaga dan mengingatkan

dan untuk diriku yang sekuat ini.

Terimakasih. 💖

Add a comment

Related posts:

Free alternatives to sign documents

If you have to sign documents once in a while, are trying to save on printing paper, and are looking for a free alternative to DocuSign, here are a few you should check out, and how many documents…

Lucas Torreira Is On His Way to Fiorentina from Arsenal

Fiorentina has agreed on a deal to sign Lucas Torreira on a loan from . According to Fabrizio Romano, Arsenal will receive €1.5m in loan fees from Fiorentina. It has been reported that Lucas Torreira…

How to take a great band photo

Wondering how to stand out among the sea of press releases? Stay Golden PR Founder, Jodie Banaszkiewicz, offers up her essential advice for band imagery — from being broadsheet suitable to…