QUANT BUYBACK AND BURN SALES PROGRAM

We are pleased to say that we have initiated the first $QNT burn to Earn (buyback) sales program, In total we have generated approximately $91,401,649.3 in quarterly profits from asset management…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




PoPoPe dalam diri Mahasiswa

PoPoPe merupakan singkatan dari posisi, potensi dan peran. Hal ini tentu merupakan hal yang berkaitan dengan mahasiswa. Penting diketahui bahwa mahasiswa merupakan insan akademis yang memiliki posisi yang sama dengan masyarakat, memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif, dan berperan sebagai katalisator, pembantu masyarakat untuk mencapai masyarakat madani. Namun, kerap kali mahasiswa lupa akan hal tersebut. Dalam upaya untuk memahami lebih dalam mengenai PoPoPe, saya berkesempatan mewawancarai salah satu stakeholder di dalam Kabinet KM ITB, yaitu Kak Justin Darmawan I (Kak JJ) dari Sistem Teknologi Informasi ’19 , sebagai Menteri Museum Data dalam Kabinet Mahasiswa ITB.

Menurut Kak JJ, PoPoPe adalah sesuatu yang definit yang dapat membantu mahasiswa mencari tujuan mereka sebagai mahasiswa dalam kemahasiswaan. Seperti apa yang telah Kak JJ temui akan tujuannya melalui PoPoPe. Baginya posisi ia sebagai mahasiswa, membuat dirinya memiliki kesempatan lebih untuk berkontribusi di masyarakat. Dalam hal ini melalui dedikasinya dalam kabinet KM ITB. Keberadaannya dalam kabinet KM ITB sendiri merupakan suatu privilege tersendiri, sehingga ia memiliki kemampuan lebih untuk memberikan sesuatu kepada masyarakat. Dalam posisi yang ia jabati sekarang, ia dapat berperan aktif untuk membantu masyarakat secara implisit. Dengan keberadaannya dalam kabinet sebagai menteri museum data yang memiliki tugas untuk men-support kementerian lain, dengan menjaga data dan mengumpulkan data sehingga keberadaan data tetap terjamin.

Dari pendefinisian nya tersebut, Kak JJ mengungkapkan bahwa mahasiswa dapat memiliki dan menemukan definisi PoPoPe nya sendiri. Akan terasa lebih jelas maknanya, apabila kita telah terjun langsung ke dalamnya. Dalam pencarian makna PoPoPe itu sendiri, mahasiswa bebas untuk memilih ingin menjadi mahasiswa yang seperti apa. Jalannya pun tergantung dari mahasiswa nya. Apakah ingin terlebih dahulu membuat plan atau terjun langsung sambil mencari tau makna PoPoPe dalam dirinya.

Menurut Kak JJ, mendaftarkan diri sebagai seorang mentor pun merupakan bentuk dari pelaksanaan PoPoPe dalam diri mahasiswa. Disini mahasiswa dapat menemukan makna PoPoPe dalam diri mereka. Maka dari itu, sebagai seorang calon mentor, para camen harus memberikan dedikasi yang tinggi dalam mengikuti setiap step nya. Karena disini kita akan menemukan makna lebih, yang dapat membuat kita lebih mengerti akan makna PoPoPe itu sendiri. Namun perlu diingat, dalam proses pemaknaan PoPoPe itu sendiri, tentunya mahasiswa tidak boleh lupa akan makna utama dari PoPoPe.

Terkadang mahasiswa kerap kali merasa unggul dari masyarakat lain, berlagak sok tahu dan sombong. Padahal seharusnya, mahasiswa haus akan ilmu. Mahasiswa juga tidak boleh lupa bahwa setiap masyarakat memiliki warna yang berbeda, sehingga dalam menyelesaikan masalah, tidak boleh disamaratakan. Penting untuk menganalisis lebih dalam akan permasalahan, agar solusi yang terbaik dapat tercapai. Terakhir, mahasiswa juga tidak boleh terlalu percaya diri akan suatu hal, karena hanya akan memunculkan sifat heroisme. Menolong orang harus berdasarkan kesadaran dan kemampuan diri sendiri.

PoPoPe sendiri ternyata memiliki berbagai makna. PoPoPe dalam diri saya memiliki makna bahwa posisi saya sebagai mahasiswa membuat saya memiliki kesempatan untuk mendaftarkan diri sebagai seorang mentor, karena saya memiliki potensi lebih dan keuntungan lebih untuk mengeksplor diri, mengembangkan kemampuan, yang nantinya akan berguna bagi orang lain. Peran saya sebagai mentor nantinya akan membantu para mahasiswa untuk lebih mengenal tentang Institut Teknologi Bandung dan juga saya berperan sebagai pendidik, sekaligus menjadi role model bagi mereka nantinya.

Add a comment

Related posts:

SOCIAL MEDIA CAMPAIGN TO REDUCE ILLITERACY IN NIGERIA

Our story begins with the definition of Illiteracy. Illiteracy may be simply defined as the inability to read or write. Some of the causes of illiteracy include ineffective educational system…